Tuesday, 2 February 2016

Pernah gagal kuliah?

Posted by Dharatri On 05:45 | 8 comments


Mumpung libur panjang, kali ini aku akan menceritakan tentang “kegagalan”ku kuliah.
                       Kisah ini berawal ketika aku memutuskan untuk menahan keinginanku yang telah lama kusematkan dalam sanubariku. Mulai dari SMP, aku jatuh hati dengan Matematika dan Biologi. Biologi adalah hobiku. Matematika adalah nafasku. Alay memang. Namun tak sekalipun aku pernah memenangkan kontes Matematika maupun Biologi. Biarlah. Yang penting aku tetap mencintainya. Masa SMApun dimulai. Yang kucintai tetaplah sama. Matematika dan Biologi. Kelas 12pun menghampiriku. Aku ragu akan cita-citaku. Aku takut ditolak jurusan idaman. Meskipun teman dan keluargaku tetap “menyemangatiku”, aku tetap tak mendengarnya. Bagiku itu hanya angin lalu dan aku terus kukuh dengan pendirianku untuk melupakannya. SNMPTN sudah dibuka. Aku mendaftar di salah satu Universitas terbaik di Jawa Timur. Akupun dinyatakan diterima. Pastinya aku senang karena tak perlu ikut tes SBMPTN. Cita-citaku waktu itu, aku ingin menciptakan jantung buatan. Aku mulai googling sana-sini untuk mencari tahu tentang perkembangan organ artifisial di Indonesia. Akupun menancapkan keinginanku ke Eropa untuk mempelajari biomaterial lebih dalam. Waktu itu, yang ada di pikiranku, aku harus bisa.
                       Sampai pada suatu waktu, aku mendapatkan kata-kata dari seseorang yang begitu “menampar”ku dan aku bersumpah dalam hati bahwa kelak aku juga bisa sukses bersama mimpi-mimpiku yang sebentar lagi akan kuraih. Peluh untuk memantapkanku meraih cita-citaku kian mengering. Aku mulai berpikir dangkal bahwa Indonesia masih berkembang. Kalau pengen buat jantung buatan, bukan di sini tempatnya. Cita-citaku yang kusematkan semakin pudar. Memudar. Dan hilang. Mimpi yang begitu besar dan gila sudah kubuat dan kuhilangkan sendiri. Aku semakin rapuh. Niatku untuk meninggalkan jurusanku semakin besar. Sampai aku tak mampu menahannya. Dengan berat hati, aku mengajukan pengunduran diri ke Wakil Dekan I. Pada saat itu, Ibu Wakil Dekan tak serta merta meng”iya”kan keinginanku. Beliau menerka-nerka mengapa aku tak mau meneruskan menuntut ilmu di sini. Aku dinasehati begitu banyak oleh Ibu Nanik (Wakil Dekan I). Beliaupun sempat menyekakku dengan kata yang kurang lebih seperti ini, “kalau kamu tidak kuliah, kamu mau kemana? Apa kamu yakin bakal diterima tahun depan? Kalau tidak diterima? Bagaimana? Apa kamu tidak kasihan dengan teman-temanmu yang gagal kuliah di sini karena kamu?” aku seketika menangis saat itu juga. Aku tak tau harus menjawab apa selain menangis. Ketika aku menemui Ibu Nanik, aku tak sendirian. Aku ditemani Ibu Ima, dosen waliku. Beliau adalah wanita yang pertama kali memelukku seraya menenangkanku ketika aku terisak. Aku tak mungkin melupakan beliau. Ingin rasanya bisa bertemu dengan beliau lagi. Kekerasan hatiku memuncak kembali. Aku tetap memutuskan untuk mengundurkan diri. Tak lupa aku mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temanku yang mau mengenalku melebihi orang lain. Terima kasih, teman-teman.
                       Aku mulai teringat dengan kata-kata yang pernah menamparku. Tamparan yang membuatku tersadar bahwa aku harus kembali pada cinta pertamaku (Matematika dan Biologi). Aku tau bahwa Matematika dan Biologi tak mungkin ada dalam satu jurusan. Keduanya bertolak belakang. Aku harus mengorbankan salah satu. Akhirnya kukorbankan Matematika. Aku mulai menggeluti Biologi. Aku mulai mencari jurusan yang sarat akan Biologi. Mulai dari FMIPA Biologi, Farmasi, sampai Kedokteran. Kujajal semua jurusan itu di tahun berikutnya. Dan alhamdulillah ada yang nyantol. Kedokteran UNEJ. Kini aku semakin bebas pulang pergi kari rumah ke kampus. Ya. Karena rumahku di Banyuwangi. Aku semakin menikmati kehidupan baruku dan berhasil menaklukkan tantangan dari Ibu Bapakku. Beliaupun mengadakan syukuran saat aku sudah diterima di kampus baruku. Terima kasih Buk, Pak. Without you, I’ll be nothing. Terima kasih juga untuk seluruh teman-temanku yang turut mendoakanku.

Kata – kata indah yang kuingat sampai sekarang: “Tuhan tidak bermain dadu”, Albert Einstein.

Monday, 1 February 2016


Halo pembaca semua...
Kali ini aku mau cerita tentang FK UNEJ. Aku masuk di FK UNEJ melalui SBMPTN 2015. Kenapa milih FK UNEJ? Karena aku nyari yang deket sama rumah dan saingannya gak sebanyak FK PTN di Jawa lainnya. Waktu SBMPTN, pilihan pertamaku Pend. Dokter UB, pilihan keduaku Pend. Dokter UNEJ, pilihan ketigaku SITH-S ITB. Intinya, aku gak mau jauh-jauh dari Biologi dan pengen menjauh dari Fisika. Hehe, 
Mulai tahun 2016, jalur masuk FK UNEJ ada 3, yakni SNMPTN, SBMPTN, dan SBMPTBR (mandiri). Kuota SNMPTN dapat dilihat di snmptn.ac.id dan kuota SBMPTN dapat dilihat di sbmptn.ac.id. 
Passing grade FK UNEJ tuh berapa sih ka? Emm, berapa yaa? Pokoknya jumlah soal SBMPTN 2015 yang berhasil kujawab kayak gini, 
Math IPA : 3
Fisika : 5
Kimia : 6
Biologi : 9
TPA : 36
Matdas  : 12
Bhs. Indonesia : 8
Bhs. Inggris : 4
Untuk biaya hidup, Jember itu murah dek. Asal jangan hedon aja. Hehe, Untuk biaya kuliah, FK UNEJ memang mahal. Untuk biaya praktikum dll sudah tercover di UKT. Yang tidak tercover di UKT hanya buku dan alat kesehatan. Ini nih tak kasih tau golongan UKT yang ada di FK UNEJ.
Gol 0 = bidik misi (di angkatanku ada 11 orang)
Gol 1 = Rp500.000,00
Gol 2 = Rp1.000.000,00
Gol 3 = Rp7.500.000,00
Gol 4 = Rp12.500.000,00
Gol 5 = Rp17.000.000,00
Gol 6 = Rp20.000.000,00
Total penghasilan orang tuaku 6jt, kena UKT tertinggi.
Temenku ada yang total penghasilan orang tuanya 4jtan kena UKT golongan 5.
            FK UNEJ sudah ada sejak 27 April 2000 dan sekarang terakreditasi A (2016). Di FK UNEJ pake sistem blok. 1 blok ada 6 minggu. 1 semester ada 3 blok. Untuk dapetin gelar S.Ked ada 7 semester. Metode pembelajaran di FK UNEJ ada 4, yakni kuliah besar, tutorial (PBL), praktikum, dan skill lab. Pada penasaran gak sih mata kuliah di FK UNEJ? Ini nih aku kasih tau...
TAHAP
SEMESTER
NAMA BLOK
SKS
SARJANA
148 SKS
1
Humaniora dan Masalah Kesehatan
6
Daur Hidup
6
Sel dan Molekul
6
Pendidikan Agama
2
Traklindas : Komunikasi
3
2
Kepala dan Leher
6
Thorax
6
Abdomen
6
Bahasa Indonesia
2
Traklindas : Pemeriksaan Fisik Dasar & BLS
3
3
Respirasi
6
Kardiovaskular
6
Endokrin, Metabolisme, & Nutrisi
6
Metodologi Penelitian
2
Traklindas : Thorax dan Coli
3
4
Pencernaan
6
Nefrourologi
6
Reproduksi
6
Pendidikan Pancasila
2
Traklindas : Abdomen & Urogenitalia
3
5
Neurobehaviour
6
Agromedis dan Penyakit Tropis
6
Neurosensoris
6
Pendidikan Kewarganegaraan
2
Traklindas : Indera Khusus dan Saraf
3
6
Lokomotor
6
Onkologi & Hematologi
6
Gawat Darurat & Trauma
6
KTI (Proposal)
2
Traklindas : Muskuloskeletal & Emergency
3
7
*Blok Kedokteran Olahraga
2
*Blok Kedokteran Estetika
2
*Blok Transfusi Medis
2
*Blok Diagnostik Molekuler
2
Kuliah Kerja
3
Skripsi
5
PROFESI
40 SKS
8 - 9
Ilmu Penyakit Dalam
7
Ilmu Kesehatan Anak
5
Ilmu Bedah
6
Obstetri & Ginekologi
5
Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin
2
Psikiatri
2
Ilmu Penyakit Saraf
2
Ilmu Kesehatan Mata
2
Ilmu Penyakit THT
2
Ilmu Kedokteran Forensik
2
Radiologi
1
Anestesi
1
IKM & Kedokteran Komunitas
3
Keterangan :
*Program mata kuliah pilihan
Semangat yaaa, semoga semakin mantap memilih FK dan menjadi sejawat.. aamiin 

NOTES
1. Mulai tahun 2016, FK UNEJ menerima mahasiswa baru melalui 3 jalur, yakni melalui SNMPTN (kuota 40%), SBMPTN (kuota 40%), dan SBMPTBR/ UM UNEJ (kuota 20%). Total kuota sekitar 130 mahasiswa.
2. Mulai bulan Oktober 2016, akreditasi FK UNEJ baik program S1/ preklinik maupun profesi/ klinik sudah A berdasarkan keputusan dari lamptkes.
3. Bagi yang diterima melalui jalur mandiri, dikenakan uang pangkal mulai dari 200 juta sampai 300 juta dengan UKT berjenjang, mulai dari golongan 1 sampai golongan 6.

CP
line: dharatri
FB: Dharatri Nundrisari
twitter: @dharatri_n
ask.fm: @dharatri